BAHAYA! Minum Teh Berlebihan Dapat Membuat Anak Hiperaktif
loading...
loading...
Herballify - Kebiasan minum teh sudah lumrah dan sering menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia, termasuk anak-anak. Teh memang memiliki beragam manfaat untuk kesehatan untuk penikmatnya. Namun, amankah jika teh dikomsumsi oleh anak-anak?
Minum teh berlebihan dapat membuat anak hiperaktif |
Daun teh kaya akan kandungan senyawa antioksidan polyphenol. Dimana antioksidan ini mampu menangkal radikal bebas yang dapat merusak sel-sel dalam tubuh. Sehingga, tubuh menjadi sehat, tidak mudah sakit, serta mencegah penuaan dini.
Bahaya Minum Teh Berlebihan Pada Anak
Selain itu, pada beberapa penelitian yang telah dilakukan bahwa kandungan antioksidan yang terkandung di dalam teh terbukti mampu menurunkan resiko penyakit kanker. Tentu saja, manfaat ini dapat diperoleh oleh penikmat teh tanpa memandang usia.
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk anak-anak yang sering mengkonsumsi teh. Karena selain antioksidan, teh juga mengandung sekitar 3% kafeein. Kafein adalah zat yang dapat menstimulus tubuh agar tetap aktif dan berenergi.
Asupan kafein yang berlebih pada anak bisa membuatnya menjadi hiperaktif. Jadi jika ingin memberikan teh pada anak, sebaiknya memilih jenis teh yang memiliki kandungan kafein rendah.
Salah satunya adalah white tea, Anda bisa memberikannya namun tetap diberikan dalam jumlah yang sedikit.Tetapi, jika anak Anda termasuk anak yang sangat aktif atau bahkan cenderung sulit tidur, sebaiknya hindari pemberian teh jenis apapun kepadanya.
Selain beresiko membuat anak menjadi hiperaktif, megkonsumsi teh secara berlebihan juga dapat menyebabkan anak menjadi kekurangan zat besi. Kandungan polyphenol dan fitat yang ada di dalam teh dapat menghambat penyerapan zat besi.
Akibatnya, tubuh akan kekurangan asupan zat besi yang bisa menyebabkan anemia atau kekurangan darah. Anemia dapat mengganggu pertumbuhan anak serta bisa menyebabkan gangguan kecerdasan pada anak di kemudian hari.
Perhatikan juga saat memberikan teh kemasan pada buah hati. Karena teh kemasan biasanya mengandung gula dan pemanis buatan yang cukup tinggi.
WHO atau Badan kesehatan Dunia menganjurkan asupan gula tambahan pada anak masimal di angka 10% dari total jumlah kalori. Contohnya, jika seorang anak berumur 5 tahun dengan berat badan ideal sekitar 18 kg, maka hanya boleh mendapat gula tambahan berkisar 45 g/hari.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Virtanen SM dkk, mengkonsumsi 2 gelas kopi dan 1 gelas teh, setiap hari pada anak bisa menaikan resiko penyakit diabetes tipe 1. Sekali lagi, faktor utamanya adalah batasan jumlah konsumsi pada anak.
Meski tidak ada larangan minum teh pada anak-anak. Namun, sebagai orang tua yang kritis kita harus tahu batasan saat memberikan teh pada anak. Hal ini bertujuan agar anak terhindar dari bahaya yang mengintai.